Mixing Console Sebuah System Audio Bag 3
Group Assigns Disebut juga Subgroup Assigns Hanya terdapat
pada mixing console yang memiliki group. Misalkan pada mixing console tersebut
tertulis 16/2 berarti 16 channel 2 output (L/R). Ini menunjukkan bahwa mixing
console tersebut tidak memiliki group. Namun bila tertulis 16/4/2, ini berarti
mixing console tersebut memiliki 16 channel, 4 group dan 2 master L/R. Group
assigns adalah yang menentukan kemana signal channel akan dikirim. Apakah ke
group atau ke master L/R. Misalnya dalam sebuah mixing console yang memiliki 4
group, kita dapat mengirim semua channel drum ke group 1, gitar dan bas ke
group 2, keyboard ke group 3 dan vokal ke group 4. Sedangkan bila tersedia 8
group, kita dapat melakukan hal yang sama namun semuanya dalam stereo. Yang
kemudian seluruhnya dikirim ke master L/R. Mungkin akan timbul pertanyaan,
sepertinya ini tidak begitu berarti, karena akhirnya seluruhnya dikirim juga ke
master L/R. Bukankah lebih baik mengatur langsung dari master? Tapi dalam
kenyataannya tidak begitu. Misalnya pada saat soundcheck kita telah membalans
dan menyeimbangkan seluruh channel dan kemudian kita gabungkan dengan bass
gitar dalam group 1-2. Pada saat pertunjukan sedang berlangsun, kita hanya
perlu mengawasi group 1-2 saja untuk mengontrol level keseluruhan channel drum
dan bass. Begitu juga dengan backing vokal atau instrument yang kita gabungkan
dalam group yang sama. Sebagian besar group assigns juga dilengkapi dengan pan
control individual. Menggunakan group akan sangat membantu kita mengoperasikan
system pada penampilan live. Signal dari channel dapat dikirim ke group mana
yang kita mau atau juga dikirim ke master. Misalnya kita kirim channel penyanyi
utama ke master L/R sedang channel dari backing vokal ke group yang kemudian
di-insert gate hanya untuk group tersebut. Dan masih banyak kemungkinan lain.
PFL dan SOLO Tombol PFL (Pre Fade Listening) akan membantu untuk mendengar
(melalui headphone) channel yang tombol PFL / SOLOnya diaktifkan. Juga untuk
men-check gain signal pada channel. Misalnya pada saat soundcheck, sebelum membuka
fader dari channel, tekan tombol PFL, maka pada led indikator channel akan
terlihat seberapa besar gain input yang masuk (apakah overload atau terlalu
kecil) sebelum suara dikirim ke seluruh system. Pada beberapa tipe mixing
console terdapat hanya tombol SOLO yang berguna pada saat soundcheck dan
berfungsi untuk mengirim hanya channel yang ditekan tombol solonya ke master
L/R. Ingat! Pastikan tombol ini dalam posisi out sebelum band mulai bermain.
Atau ini akan menjadi hal yang sangat memalukan. Auxiliary Sends Dari tombol
putar ini dapat dikirim signal dari channel tersebut keluar mixing console
(melalui terminal aux out pada terminal keluaran di panel belakang mixer),
kemudian dari tombol ini juga dapat dikontrol level signal yang dikirimnya
tadi. Signal yang dikirim ini terpisah sama sekali dari keluaran master. Ini
berguna untuk mengirim signal ke system monitor, atau juga ke berbagai macam
unit effec, dan dari keluaran effect dikirim lagi ke channel yang berbeda pada
mixing console. Mixer yang pling sederhana sekalipun sedikitnya memiliki satu
atau dua AUX SEND. Satu untuk mengirim signal ke monitor dan satu untuk mengrim
effect (echo, reverb). Sedang pada mixing console yang lebih besar memiliki 4-6
atau 8 aux send yang kemudian dibagi lagi atas Pre Fade atau Post Fade. Pre
Fade Pada mixer besar umumnya terdapat auxiliary yang terbagi atas pre fade dan
atau post fade. Signal yang dikirim dari Pre fade tidak mengalami pengaruh dari
channel atau belum mengalami proses dari channel. Itulah makanya Pre fade yang
Pre EQ baik dan ideal digunakan untuk mengirim signal ke monitor section. Post
Fade Adalah kebalikan dari pre fade. Yang semua signal yang dikirim melalui
post fade adalah telah melalui proses dari channel atau ikut pengaruh dari
channel fader, baik EQ maupun levlnya. Post fade sering digunakan untuk
mengirim signal ke effect, atau mengirim signal ke mixer yang tepisah untuk
keperluan broadcast (Stasiun TV atau Radio), dll. Tidak ada keterikatan dalam
pemilihan penggunaan Auxiliary Send. Bisa saja menggunakan Pre fade untuk
mengirim signal ke effect karena akan mendapatkan level original dariminput.
Hanya saja tetap harus melakukan pengontrolan level dari effect pada saat yang
bersamaan. Auxiliary Master Setiap auxiliary dari channel memiliki satu tombol
lagi sebagai pengatur level untuk keseluruhannya. Misalnya aux 1 setiap channel
memiliki master aux 1 untuk mengatur seluruh level dari aux 1 setiap channel.
Begitu juga auxiliary lainnya. Yang berarti bila mixer meiliki 4 auxiliary out,
maka akan terdapat 4 auxiliary master. Perhatikan beberapa tombol sejenis
seperti Aux Master, Effect Master, Monitor Master, atau sesuatu yang kurang
lebih adalah berfungsi sama. Untuk pen-settingan awal putar tombol tersebut
pada posisi jam 2, baru lakukan pen-settingan pada channel. Bila ternyata masih
kurang kuat, tambah lagi, atau bila terlalu keras, kurangi. Semuanya tergantung
situasi. Auxiliary Return Signal yang telah dikirim melalui auxiliary out ke
unit effect apakah Delay, Reverb atau lainnya akan dikirim kembali ke mixing
console untuk digabungkan dan diseimbangkan secara tepat dengan level dari
signal orisinil source tadi. Walupun cukup banyak juga mixing console yang
memiliki pengaturan effect return secara khusus. Yang biasanya bukan dalam
bentuk slider (potensio geser). Bila memang masih terdapat channel yang dapat
digunakan sebagai masukan effect, kita dapat melakukan pegaturan sengan slider
yang lebih memudahkan seperti melakukan pengaturan pada channel standard. Namun
pengaturan dengan aux return juga sama seperti yang kita lakukan pada channel,
hanya dengan memutar ke arah kanan dan kiri untuk menambah dan mengurangi level
effect. Perhatikan! Bila anda membuka sedikit saja Aux Send dari channel yang
telah digunakan sebagai effect return, akan berakibat feed back dan noise.
Atasi segera dengan menurunkan level dari channel, kemudian periksa Aux Send
pada channel. Tampak Belakang Adalah menjadi salah satu yang sangat-sangat
penting untuk dipehatikan. Karena disinilah seluruh kabel (baik input maupun output)
terhubung. Termasuk dari snake kabel, tape deck/CD, atau juga untuk mengirim
atau mnerima effect (send/return), sampai ke main output (untuk mengirim ke
seluruh system utama). Berbeda tipe dan merk mixing console akan berbeda pula
posisi panel belakangnya (yang kalau anda teliti pasti tidak akan terlalu
membingungkan). Untuk setiap cahnnel terdapat terminal masukan mic yang
biasanya terdiri dari konektor XLR. Namun ada lagi beberapa lainnya sebagai
berikut : line input masukan selain masukan mic, namun terpisah (biasanya
dengan jack gitar balance/TRS). Insert Digunakan untuk mengolah signal melalui
effect seperti Gate, Compressor atau EQ hanya untuk channel yang diinsert saja,
berfungsi bila kita ingin menggunakan effect atau apapun untuk memproses hanya
satu channel saja yang kita inginkan. Karena insert adalah jalur untuk
mengalirkan dan menerima kembali signal yang telah diproses oleh effect atau
perangkat apapun. Bila terdapat dua berarti satu untuk masukan (IN) dan satu
untuk keluaran (OUT) yang selalu diberi tanda untuk tulisan Insert In dan
Insert Out, bila terdapat hanya satu, ini pasti terdiri dari jack balance TRS
(Tip Ring Slave). Tip adalah sebagai IN, Ring adalah sebagai OUT, dan Slave
adalah sebagai GROUND. Selain itu juga terdapat line out atau direct out
tersendiri, yang sering digunakan untuk aplikasi rekaman per-track, ini bisa
saja Pre Fade atau Post Fade, tergantung consolenya. Pada section master
terdapat beberapa terminal lagi seperti : Auxiliary Out yang biasa tertulis Aux
snd 1, Aux send 2, dst. Atau juga dengan nama Effect Out, Monitor Out,
tergantung apa yang tertulis pada tombol-tombol panel pengontrolnya. Setiap
group mempunyai kluaran masing-masing dan selalu dilengkapi dengan insert
group. Insert Group bisa digunakan bila kita hanya ingin memproses signal di
goup tersebut. Misalnya semua channel vokal dikiim ke group 1, kemudian kita
men-insert compressor hanya untuk group satu yang berisi vokal. Banyak console
yang didalamnya terdapat power supply. Tapi banyak juga yang menggunakan power
supply terpisah, menggunakan multi pin yang terkoneksi ke console. Perhatikan
voltase yang dibutuhkan untuk menyalakannya sebelum mencolokkan k listrik.
Terminal keluaran untuk Master kanan dan kiri terdiri dari konektor XLR atau
jack. Namun juga tidak jarang terdiri dari keduanya. Selain itu juga terdapat
keluaran mono yang terpisah adalah penggabungan dari keluaran (kiri/kanan) yang
juga dilengkapi dengan pengontrolan sendiri. Mungkin akan terdapat banyak
sekali terminal pada panel belakangnya. Untuk itu sebaiknya perhatikan lebih
teliti atau baca buku petunjuknya lebih dulu.